Ada 4 jenis audit yang dikenal (Gondodiyoto, 2007 : 93), yaitu :
a. Audit keuangan
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau
organisasi yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai
kesesuaian, ketepatan, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut. Audit
keuangan umumnya dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan publik yang
tidak menginduk pada yang lain yang harus mengikuti prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum. Banyak perusahaan mempekerjakan auditor
internal yang berfokus pada pengawasan pelaksaaan dan operasi perusahaan
untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebijakan organisasi.
b. Audit operasional
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi
terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu
organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan
keekonomisan (3E).
c. Audit ketaatan
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur, standar dan aturan tertentu yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
d. Audit sistem informasi (teknologi informasi)
Audit TI merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk
menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi
aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber
daya yang dimiliki secara efisien. Audit SI/TI relatif baru ditemukan
dibanding audit keuangan, seiring dengan meningkatnya penggunan TI untuk
mensupport aktifitas bisnis. Selanjutnya adalah audit atas proses,
modifikasi program, audit atas sumber data, dan data file.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar